KETELADANAN NABI MUHAMMAD SAW

PELAJARAN 5 BAGIAN 1


 

A. Kejujuran dan Kasih Sayang Rasulullah saw.

1. Nabi Muhammad saw."al-Amin"

Kalian tentunya sudah mempelajari kisah dưa puluh lima nabi. Nabi Muhammad saw. pasti disebut sebagai nabi kedua puluh lima atau nabi terakhir. Nabi Muhammad saw. sejak kecil sudah menjadi yatim piatu. Oleh sebab itu, beliau sangat mencintai anak yatim đan menganjurkan umatnya untuk merawat, mendidik, dan mencintai anak yatim. 

 

Di Samping itu, Nabi Muhammad saw. terkenal sangat jujur. Sikap jujur tersebut sudah diperlihatkan sebelum beliau diangkat menjadi tasul. Pada usia remaja, beliau diminta bantuan oleh pamannya untuk membawa barang dagangan Siti Khadijah binti Khuwailid yang kaya dan dihormati di Kota Mekah. 

 

Pada usia tiga puluh lima tahun, Nabi Muhammad saw. bersama-sama dengan orang-orang Quraisy diminta untuk memperbaiki Ka'bah. Ketika pembangunan sudah sampai ke baglan Hajar Aswad, bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula. Pada akhirnya, mereka sepakat menunjuk Muhammad saw, sebagai orang yang tepat untuk melakukan hal tersebut. 

 

Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu jalan keluar yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka. Beliau mengambil selembar selendang, kemudian Hajar Aswad itu difetakkan di tengah-tengan selendang tersebut. Beliau lalu meminta seluruh pemuka kabilah yang berselisih untuk memegang ujung-ujung selendang itu. Mereka kemudian mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama, Setelah mendekati fempatnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasaliam-lah yang kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut. 

 

Ini merupakan jalan keluar yang terbaik. Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar ini. Mereka pun tidak jadi saling menumpahkan darah. Sejak saat itu, beliau dikenal di antara kaumnya dengan sifat-sifat yang terpuji. Para sahabat dan pengikutnya sangat menghormati dan menčintai beliau sehingga beliau diberi gelar "af Amin artinya orang yang dapat dipercaya. 

 

Mari kita teladani sifat jujur Nabi Muhammad saw. dalam kehidupan sehari-hari. Misafnya, jika orang tua kita minta bantuan untuk membeli sabun mandi di warung, ada sisa uang pembelian, uang itu harus dikembalikan kepada orang tua, Percayalah, anak yang jujur pasti disayangi teman-téman, guru dan orang tua.

 

2. Kasih Sayang Rasulullah saw. terhadap Anak, Keluarga, Orang Tua dan Masyarakat

Selain memiliki sifat jujur dalam berdagang dan bergaul, Rasulullah saw. pun sayang terhadap keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Pada zaman Jahiliyah penduduk Mekah tidak menghargai anak perempuan. Namun, Nabi Muhammad saw. justru menggendong putrinya Fatimah yang masih balita sambil tawaf - mengelilingi Ka'bah. 

 

Begitu pula setelah Fatimah dewasa dan dikaruniai anak; Rasulullah saw, menyayangi cucunya yang bernama Hasan dan Husein, Sebagaimana dikisahkan dalam hadis beliau yang artinya berikut ini. 

 

"Nabi Muhammad saw. mencium cucunya Hasan bin Ali r.a., sedangkan di dekat beliau ada Aqra'bin Hābis. Aqra'berkata: "Aku mempunyai sepuluh anak, tetapi aku tidak pernah mencium seorang pun di antara mereka. Mendengar hal itu, Rasulullah saw. memandang Aqra' lalu bersabda: "Barangsiapa tidak mau berbelas kasih, maka ia tidak akan mendapatkan belas kasih. (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

 

Selain hadis di atas hadis Rasulullah saw., mengajarkan pula untuk hormat kepada orang tua seperti dalam hadis yang artinya berikut ini. 

 

"Aku (Ibnu Mas'ud) pernah bertanya kepada Nabi saw. . "Amal apakah yang paling disukai oleh Allah Swt.?" Nabi saw. bersabda: "Mengerjakan salat tepat pada waktunya" Aku bertanya lagi: "Kemudian apa?" Nabi saw. menjawab: "Berbaktilah kepada kedua orang tua. Aku kembali bertanya:"Lalu apa lagi?" Nabi saw, menjawab: "Jihad fi sabililläh: (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

 

Rasulullah saw. tidak pernah menyakiti hati orang lain. Hal itu dapat dibuktikan dalam hadis beliau yang artinya:" Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt. dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

 

3. Kepedulian Rasulullah Saw. Terhadap Lingkungan

Kepedulian Rasulullah saw. bukan hanya pada ibadah seperti salat, tetapi beliau pun peduli terhadap lingkungan hidup. Hal itu tercermin pada perilaku beliau antara lain, sebagai berikut.

a. Nabi Muhammad saw, sangat hemat dalam mempergunakan air; ítu dibuktikan pada anjuran beliau agar tidak berlebihan dalam pemakaian air dalam berwudu.

b. Nabi Muhammad saw. mengajarkan agar tidak melakukan kerusakan di muka bumi ini.

 

4. Nabi Muhammad Saw Sebagai Pembawa Rahmat Bagi Alam Semesta

Anak-anak, tahukah kalian, Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah Swt. sebaga Rahmatan lil Ålamín atau sebagai pembawa kasih sayang bagi alam semesta ini? Tentunya kalian ingin tahu lebih jauh apa tujuan Nabi Muhammad saw. Berdakwah.

 

Tujuan dakwah Nabi Muhammad saw. adalah untuk mengubah keadaan masyarakat Jahillyah menjadi masyarakat yang sejahtera berdasarkan agama Tauhid, yaitu agama yang menyakini bahwa Allah SWt adalah Tuhan Yang Maha Esa. Misi kedamaian dan kesejahteraan hidup tersebut bukan hanya bagi bangsa Arab ketika itu, tetapi juga bagi seluruh alam sampai sekarang dan akhir zaman. 

 

Nabi Muhammad saw selain mengajak kaumnya untuk mengutamakan kemurnian aqidah dan selalu menyembah Allah Yang Maha Esa. Beliau juga menanamkan akhlak terpuji yang membawa kebaikan manusia hidup di dunia hingga akhirat. Salah satu sifat terpuji yang dapat kita cermati ketika belau dan pengikutnya hijrah ke Kota Madinah adalah beliau mampu menanamkan sikap persaudaraan antara kaum pendatang (Muhajirin) dengan kaum Ansor sehingga mereka salig menolong untuk menciptakan daerah yang tertib dan aman. Di samping itu, masyarakat berperilaku sopan santun sesuai ajaran Rasulullah saw. 

 

Sebagai umat Nabi Muhammad saw, kita harus menjunjung tinggi ajaran beliau, misalnya kita menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Kita berperilaku sopan dan bertutur kata santun terhadap orang tua, guru dan masyarakat sekitar. Juga kita menjaga lingkungan kita agar selalu bersih karena "Kebersihan adalah sebagian dari iman. 

 

Oleh sebab itu, kita tidak membuang sampah di kali atau selokan karena selokan yang penuh sampah akan dangkal, saluran air tidak lancar sehingga di musim hujan, daerah tersebut menjadi banjir. Kita harus peduli terhadap lingkungan sekitar. Untuk kebaikan diri dan orang lain, kita harus selalu berperilaku sesuai ajaran Rasulullah saw.

Sikap Kebiasaan

Insya Allah aku dapat berperilaku jujur, peduliì dan bertanggung jawab terhadap diriku, keluargaku, teman temanku dan lingkungan hidup

 

LATIHAN 

Isilah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar dan jelas!

  1. Nabi Muhammad saw sudah menjadi yatim piatu sejak kecil dan beliau sangat mencintai anak yatim. Oleh karena itu, beliau menganjurkan umatnya untuk...
  2. Sebutakn 2 bukti bahwa Nabi Muhammad saw adalah orang yang jujur dan dipercaya sejak kecil!
  3. Bagaimana cara kita meneladani sifat jujur Nabi Muhmmad saw dalam kehidupan sehari-hari?
  4. Sebutkan 3 amal yang paling disukai Allah berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud!
  5. Bagaimana sikap yang dicontohkan oleh  Rasulullah saw terhadap keluarga?
  6. Sebutkan 2 bukti kepedulian Rasulullah saw terhadap lingkungan!
  7. Jelaskan tujuan dakwah Nabi Muhammad saw!
  8. Dalam menanamkan akhlak terpuji, Apa yang dilakukan Rasulullah saw ketika hijrah ke madinah?
  9. Bagimana cara kita dalam menjunjung tinggi ajaran Nabi Muhammad saw?
  10. Dari pelajaran di atas, apa sikap kebiasaan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita?

Post a Comment

jangan lupa tinggalkan komentar

Previous Post Next Post